Akses Murah ke Pulau Kapoposang

17:34 Baso Hamdani 0 Comments

basohamdani.com - Akses Murah ke Pulau Kapoposang | Kapoposang… 
        Kultum dulu gak apa2 ya sob : Hiii traveler n avonturir... Masih ingat kan etika petualang jadi ini berlaku juga untuk di laut. Jangan ambil sesuatu kecuali gambar, jangan bunuh sesuatu kecuali waktu, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak. Keindahan adalah sebuah keajaiban jadi jangan biarkan dia rusak oleh tangan jahil.  Jadi sbg traveler yang baik JAGA KEINDAHAN ALAM ITU, mulai dari hal kecil jangan buang sampah sembarang tempat, jangan injak karang, menghargai adat istiadat dll.   
Ok, Time to explain. Ini dia informasi seputar akses ke pulau yang indah yaitu pulau Kapoposang. Tempat ini mungkin asing bagi mereka yang tidak biasa berteman dengan laut. Namun bila anda backpacker atau petualang bahari hingga peneliti. Kapoposang menjadi surga bagi Anda. Pemandangan yang terindah mulai dari daratannya hingga bawah lautnya. Apabila anda sudah banyak tahu mengenai kapoposang atau pun anda tidak tahu sama sekali. Sedikit gambaran tentang kepulauan kapoposang.
       Berikut saya paparkan sedikit sobat. Kapoposang adalah pulau yang berpantai pasir putih bersih, dihiasi oleh kelapa dan pohon cemara dengan masyrakat suku bugis yang ramah. Jaraknya sekitar 70 km dari makassar. Wilayah kapoposang termasuk dari jajaran Pangkajene dan Kepulauan (Kab. Pangkep). Departemen Kehutanan telah meresmikan Kepulauan Kapoposang sebagai Taman Wisata Perairan yan terdiri dari tiga pula yang berpenghuni yaitu Pulau Kapoposang, Pulau Papandangan, dan Pulau Gondongbali. Sedangkan yang tidak berpenghuni yaitu Pulau Suranti, Pulau Pamanggangan, dan Pulau Tambakulu. Pulau Kapoposang sendiri memiliki ingkungannya pun masih asli dan bersih, anda akan sulit mendapat sampah yang berserakah dan anda bisa menyelusuri jalan setapak dengan lampu jalan yang berasal dari hasil tenaga surya. Belum lagi keindahan bawah lautnya yang menyimpan keaslian. Terumbu karang, penyu, kima dan bahkan hiu paus (bersahabat koq sobat sepanjang kalian ramah juga menjaga tempat mereka) dan bila anda beruntung bisa disaksikan secara langsung coy.

Panorama of Kapoposang Island
Akses ke pulau ini tidak main menit, kecuali pake helikopter mungkin ya, Akses dengan perahu kira-kira membutuhkan waktu 5 jam. Pemandangan yang indah tentunya berbanding lurus dengan biaya yang harus dikeluarkan. Siap2 menerawang kaca air yang jernih bro... Air lautnya super jernih.
Sayangnya untuk akses kesana kita harus mengeluarkan budget yang tidak sedikit .Bagaimana tidak, kita diharuskan menyewa kapal paling murah adalah 1,2 juta belum termasuk makan. Mmm… suatu harga yang fantastis bagi para traveler apalagi kita dalam kondisi kanker (Kantong Kering). Tapi….. itu sih dulu. Sekarang saya akan berbagi mengenai tips murah ke kapoposang untuk mengakses surga bahari di pulau celebes ini. Simak baik-baik ya cara termurah ke pulau kapoposang:
1. Arahkan perjalanan anda ke daerah pelabuhan paotere, Makassar anda akan menggunakan kapal tradisional yang dipakai bukan terletak di pelabuhan besar paoterenya melainkan memilih area kanal tempat dimana perahu’jolloro’ (perahu tradisional makassar) berlabuh. Tempatnya skitar 30 meteran dari gerbang pelabuhan paotere.
2. Pilih kapal yang ingin ke pulau Gondong Bali, kepulauan Kapoposang harus diketahui bahwa kepulauan kapoposang masuk kabupaten pangkep. Harga yang harus dibayar kesana adalah Rp. 25.000 sekali pergi. Untuk jadwal kapal ke pulau gondong bali biasanya hari Rabu dan Sabtu dengan jadwal berangkat ke pulau yaitu pukul 10:00 pagi memerlukan waktu 5 jam untuk sampai yaitu pada pukul 15:00. Sekedar bocoran info nama pemilik kapal ato kaptennya pak Taufik, info ini seharusnya anda ketahui karena hanya satu kapal yang berangkat kesana.
3. Sesampai di pulau gondong bali yang telah masuk kepulauan Kapoposang namun intinya yaitu pulau Kapoposang yang memiliki surga bawah dan atas air laut.
4. Karena tidak ada kapal reguler menuju pulau Kapoposang, sehingga anda harus menyewa perahu jolloro dari gondong bali. Lanjutkan perjalanan dengan menyewa perahu ke pulau kapoposang yaitu sekitar 100 ribu dengan estimasi waktu 30 mnit dengan jarak 3 mil. Anda juga bisa berbagi misalnya 5 orang membayar masing-masing 20 ribu.
5. Untuk akses balik kamu bisa membuat perjanjian dengan pemilik perahu jolloro untuk dijemput dengan waktu yang telah disepakati kembali ke pulau Gondong Bali
6. Kembali ke Makassar kapal regulernya adalah setiap rabu dan sabtu namun anda bisa bertanya karena ada juga yang biasanya setiap hari ke makassar dengan biaya yang lebih.

Kapoposang Island
         Dengan biaya murah tentunya ada kekurangannya. Anda harus menyiapkan waktu luang yaitu waktu untuk pulang balik pada hari rabu dan sabtu bila ingin kepastian perjalanan. Jangan lupa juga minum anti mabuk laut bagi anda yang sering mabuk kendaraan karena perjalanan ke Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang lumayan sob.
       Sudah ada info murah jadi anda bisa menghemat biaya dari Rp. 1.200.000 menjadi  Rp. 90.000 untuk pulang pergi. Untuk penginapan beserta makannya anda bisa mendapatkan yang murah yaitu 150.000… Sekali lagi... Sekedar saran untuk para traveler karena kepulauan kapoposang adalah daerah konservasi sekali lagi ada baiknya anda turut menjaga kelestarian pulau dan bawah laut dengan tidak mengambil hewan-hewan yang dilindungi termasuk penyu dan kima serta tidak membuang sampah disembarangan tempat. Saya kira semua traveler sudah tahu aturan tidak tertulis itu… Wajib ya menjaga lingkungan setelah membaca cara termurah ke pulau kapoposang..Ok. Enjoy your trip…

0 comments:

World Book Day

01:43 Baso Hamdani 0 Comments

basohamdani.com - World Book Day | Hari buku sedunia diadakan tepatnya 23 April. Walaupun sibuk skripsi tapi untuk hari ini tak akan terlupa as a book lover, I like that day (23 April 2014). Budaya membaca ciri bagi pecinta buku. Mungkin karena lingkungan, saya sangat terbiasa dengan membaca barang ini. Keluarga kami sangat mencintai buku, bahkan buku-buku lama masih dari kecil disimpan rapi tak tersisa. Kami memahami bahwa barang berharga adalah buku setelah Al-Quran. 
       Dunia perkuliahan memperkenalkan saya banyak pengetahuan lebih dari sebelumnya. Motivasi untuk membaca dan membeli buku semakin tinggi. Melihat dunia melalui buku, mengenal yang jauh dan memahami yang dekat. Menyelami dunia melalui pikiran orang lain dengan diberkati pengetahuan lebih. Untuk kebiasaan saya menyisahkan uang untuk membeli buku minimal tujuh dalam sebulan dengan syarat harus dari hasil keringat sendiri. Yang saya sangat sayangkan adalah ketika anak muda yang ruangannya tidak ada buku dan yang ada hanya perlengkapan game. Untuk tingkat modernitas mungkin lebih, tapi dari pandangan saya hal itu sangat miris sebagai generasi muda. Betapa tidak sampai sekarang saya merasa sering baca banyak buku tapi tetap merasa kurang ketika melihat tumpukan buku apalagi orang yang tidak suka baca buku tapi bergelut di akademik. 
Dokumentasi Pribadi. Lokasi; Singapore.
      Hari ini juga kita mengapresiasikan kepada semua pengarang buku atas sumbangsihnya kemajuan sosial termasuk peradaban manusia, membagikan ilmunya dan perjuangannya yang tidak mudah. Buku merupakan barang yang tidak lekang oleh waktu. Namun untuk mendapatkannya terkadang kita terbatas oleh waktu dan ekonomi. Yang ingin saya tekankan pula adalah budaya membaca seharusnya ditingkatkan bukan hanya melalui buku yang bisa kita pegang tapi sesuai dengan zaman sudah banyak tersedia ebook selain tidak mengambil ruang juga banyak fitur yang bisa digunakan. Namun menurut saya sebaik-baiknya buku elektronik akan lebih indah bila bisa kita rasakan lembar per lembar dalam bentuk kertas. Sekali lagi selamat "Hari Buku". 

0 comments:

Diversifikasi dan Peningkatan Kualitas Tangkapan Sebagai Wadah Kesejahteraan Nelayan

21:12 Baso Hamdani 0 Comments

basohamdani.com - Diversifikasi dan Peningkatan Kualitas Tangkapan Sebagai Wadah Kesejahteraan Nelayan |
Salah satu kebanggaan bangsa ini adalah karunia sebagai Negara Kepulauan dengan jumlah pulau sekitar 13.466 pulau (Badan Informasi Geospasial, 2010). Pemanfaat lautan emas ini belum dioptimalkan secara maksimal bahkan nelayan termasuk dalam kategori masyarakat termiskin. World Bank melaporkan bahwa 108,78 juta orang atau 49% dari total penduduk Indonesia dalam kondisi miskin dan rentan mengalami kemiskinan. Hal ini juga didukung oleh Badan Pusat Statistik Indonesia (2009) bahwa penduduk miskin bekerja pada sektor perikanan kelautan yang terus meningkat 5,27%.
         Dari segi melimpahnya sumber daya alam seharusnya pendapatan nelayan bisa memadai. Banyak hal yang membuat nelayan tradisional yang membuatnya terus melaut dan masih dalam rentan kemiskinan. Kurangnya pengetahuan dan hanya berdasar pengalaman belum tentu menjadi sebuah hal yang memadai. Pekerjaan yang bergantung pada alam cenderung tidak menentunya penghasilan serta tak adanya pekerjaan alternatif yang harus dilakukan menyebabkan nelayan harus stagnan di masa paceklik dengan kondisi penuh ketidak pastian. Belum lagi beberapa nelayan yang harus memperjuangkan hidupnya demi sesuap nasi dengan caranya yang masih tradisional dan sangat berbahaya (Nelayan Kompresor). Terkait permasalahan pemilik modal yang menyebabkan perbedaan pendapatan antara punggawa dan nelayan penggarap. Penulis tidak menekankan kompetisi antara nelayan punggawa dengan nelayan yang bertitik pada modal, juga tidak menekankan tugas pemerintah, dan menjustifikasi namun mencari solusi dengan menentukan pada nelayan dengan prinsip membantu nelayan itu sendiri.  
http://denisrahadian.wordpress.com/

       Etos kerja nelayan yang tidak bisa dikategorikan malas menjadi salah satu tonggak kemajuan namun kondisi keluarga nelayan yang cenderung konsumtif menyebabkan nelayan menjadi tidak tebiasa menabung dan hanya membeli kebutuhan sekunder. Ini bisa dilihat ketika secara fisik kebutuhan papan yang memadai namun pendidikan yang menurun. Permasalahan kultural seperti adanya mindset sistem kerja langsung tanpa harus sekolah membuat generasi muda yang terlahir dari nelayan membuatnya mencari ikan dalam usia yang masih muda. Bahkan banyak yang berpendapat bahwa menempuh pendidikan di bangku sekolah untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini diperkuat lagi dengan adanya pemikiran bahwa laut adalah lapangan pekerjaan tanpa memerlukan pendidikan formal. Kesadaran nelayan untuk tidak bergantung hidup pada laut secara utuh dan tidak adanya pekerjaan lain yang bisa dilakukan selain melaut menjadi jawaban akan pentingnya pendidikan. 
       Terus bagaimana dengan aspek tourism yang dicanangkan. Optimalisasi fungsi tourism hanya beberapa mencapai nilai mikro dan hanya berlaku pada beberapa wilayah. Bagaimana dengan nelayan yang menggantungkan hidupnya melakukan penangkapan di lautan yang hidup dan tinggal di sepanjang pantai 99.093 kilometer (Badan Informasi Geospasial, 2013). Jumlah tangkapan yang semakin menurun dan area penangkapan semakin menjauh. Kondisi ini berbanding lurus dengan ekosistem laut yang kondisinya semakin terancam. Peningkatan kesejahteraan nelayan sudah seharusnya telah dimaksimalkan mengingat Negara ini merupakan negera maritim. Masalah nelayan adalah masalah multidisiplin sehingga diperlukan kerjasama antar stakeholder dengan nelayan dan interdisiplin ilmu menjadi pengharapan bagi nelayan.       
         Perlunya difasilitasi nelayan dalam mempunyai pekerjaan alternatif atau bahkan pemberdayaan istri nelayan yang bisa melakukan waktunya secara produktif di rumah untuk menyokong perekonomian keluarga dalam menekan pola hidup yang konsumtif. Nelayan yang melakukan diversifikasi sebaiknya dilakukan seperti pengolahan hasil tangkap, pariwisata,  hingga budidaya perikanan. Beberapa yang bisa dilakukan adalah budidaya ikan laut dengan keramba, peningkatan kualitas hasil laut (misalnya di Jepang, garam dicampur dengan alga sehingga kadar mineralnya dan harga menjadi tinggi). Bahkan bila memungkinkan budidaya perikanan yang dilakukan nelayan bisa bersifat suistainable atau berkelanjutan. Sehingga tidak lagi mengharuskan nelayan mempertaruhkan hidup yang jauh dan tidak lagi harus menggunakan BBM yang banyak. Permasalah dengan teknologi yang canggih untuk nelayan tidak serta merta harus dilakukan secara cepat dengan peralatan yang canggih bahkan teknologi mutakhir adalah teknologi  yang ecofriendly artinya masyarakat bisa melakukan inovasi tanpa harus menuntut kecanggihan. Masih banyak permasalahan kemaritiman di Negeri kita ini yang tidak dijelaskan banyak, Anda bisa mendapat referensi di suggested list books

Suggested list Books
- Coral Governance. Author:  Rony Megawanto dkk. Coral Triangle Initiative. 2013.
- 9 Perspektif Menuju Masa Depan Maritim Indonesia. Author: Paonganan dkk. 2012
- Keanekaragaman Hayati Laut. Author: Prof. Rokhmin Dahuri. 2003


0 comments: