Bekal untuk Berinvestasi Sejak Mahasiswa

12:39 Baso Hamdani 6 Comments

Bekal untuk Berinvestasi Sejak Mahasiswa

Mungkin dalam benak kita, seorang mahasiswa yang kaya adalah mahasiswa dengan gadget berteknologi tinggi yang update dan mengendarai sebuah motor sport ala Boy dalam sinetron masa kini. Namun, yang penulis maksud dengan Rich Student adalah mahasiswa yang berpikir untuk berinvestasi agar mendapat keuntungan di kemudian hari atau memiliki persiapan matang sebelum menyelesaikan studinya.

According to Cambridge Dictionary. Invest is to put money, effort, time, etc. into something to make a profit or get an advantage.

Beberapa hari yang lalu, saya kembali mencari beberapa artikel mengenai Financial Freedom. Intinya, uanglah yang bekerja untuk kita. Kaitannya dengan financial freedom dan mahasiswa adalah kamu akan merasakan freedom dari segala kekhwatiran setelah menyandang status sarjana. Baik itu masalah pekerjaan atau hal lain yang akan kamu lakukan setelah itu. Singkatnya, bekal sebelum meraih gelar. Ada poin penting ternyata yang saya dapatkan dan membahasnya terkait kehidupan kemahasiswaan. Secara finansial ada 3 jenis orang yang membedakan yaitu Broke People, Middle People dan Rich People. Dalam tulisan ini, saya menganalogikan Rich People sebagai Rich Student. Yang membedakannya adalah rich student lebih menyukai berinvestasi. Mereka (baca: Rich People atau Rich Student) lebih suka berinvestasi dan kemudian mendapatkan aset yang berpenghasilan per bulan. Sementara yang lain lebih cenderung menghabiskan seluruh uang pada alokasi pengeluaran yang tidak begitu penting seperti gadget yang kemudian tidak begitu mereka perlukan atau seperti Middle People yang hidupnya lebih cenderung menghabiskan gajinya menyicil kredit motor, mobil dll.



Gambar 1. Ilustrasi (basohamdani.com, 2016)

Dalam kehidupan mahasiswa ada beberapa investasi yang tidak semua mesti dilakukan dengan kapital. Investasi-investasi apa yang bisa kamu lakukan saat (atau sesudah menyandang) status mahasiswa, berikut list yang bisa dipertimbangkan:
1.Soft Skill
Soft skill memegang puncak investasi yang mesti dimiliki. Soft skill tersebut seperti integritas dan kejujuran. Jagalah setiap kepercayaan yang orang lain berikan. Bila menanam kepercayaan pada setiap orang maka investasi yang kamu dapatkan ke depan adalah integritas. Hal ini membuat peluang anda lebih besar. Peluang akan menjadi lebih besar pada jejaring yang anda miliki dibandingkan dengan yang lain yang tidak atau kurang memiliki pada posisi ini. 

2. Akademik
Menjadi mahasiswa adalah amanah, salah satunya yang paling penting adalah amanah dari orang tua. Pengeluaran dan waktu yang digunakan cukup besar. Memiliki nilai akademik yang memumpuni merupakan salah satu kriteria pemenuhan hal tersebut.Seorang mahasiswa seharusnya memiliki nilai akademik yang baik dan menguasai apa yang mereka pelajari atau perdalam sesuai jurusan yang diambil kecuali bila kamu memang yakin bahwa kamu memiliki bakat yang mesti kamu perjuangan sehingga bisa menjadi seperti Bill Gates atau Steve Jobs.

Perlu diketahui bahwa kebanyakan seleksi terdiri dari banyak tahap, minimal tahap administrasi dan wawancara. Investasi selanjutnya yang perlu kamu dapatkan adalah pengalaman berorganisasi untuk investasi melewati tahap wawancara. Tahap wawancara merupakan ejakulasi skill dan pengetahuan yang kalian miliki selama mahasiswa yang dituangkan dalam beberapa menit, Hal ini tidak membutuhkan hanya dengan membaca buku yang kamu beli seperti Cara Lulus Wawancara Kerja atau menghafal semua jawaban yang kemungkinan muncul pada saat seleksi wawancara. Nah, perhatikan poin selanjutnya, 

3. Pengalaman Berorganisasi
Anomali pretensi berorganisasi sudah membanjiri atmosfir kampus. Banyak organisasi kemahasiswaan sedang mengeluhkan jumlah generasinya semakin menurun dari tahun ke tahun. Fokusnya mahasiswa pada sisi akademik menjadi faktor terberat dalam kasus ini. Keberlanjutannya semakin terancam dari anomali ini. Kamu juga bisa ikut di organisasi yang sesuai minat dan bakatmu. misalnya menggeluti olahraga favoritmu di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Hitung-hitung kamu juga menjaga kondisi kamu supaya tetap prima dengan rajin berolahraga dan bersosialisai. Siapa yang tahu bila takdir finansial atau profesimu memang pada hobby yang kamu lakukan saat ini. Dengan memiliki pengalaman organisasi, seorang mahasiswa akan terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang atau setidaknya bisa bicara di depan umum. Sebagian besar pemimpin lahir dari mahasiswa yang bergelut di organisasi. Bapak proklamator merupakan sosok yang aktif berorganisasi sejak sekolah dan juga  seperti sosok Presiden Jokowi dan Pak Yusuf Kalla.

4. Jejaring
Poin ini juga terkait dengan poin sebelumnya. Perluas jejaring yang kalian miliki. Miliki banyak teman sesuai jurusan, berbeda jurusan, berbeda daerah bahkan negara. Bangun komunikasi yang baik dari mereka. Kalian bisa membangun networking dengan memenuhi poin pertama. Bergabunglah dengan komunitas di sekelilingmu. Mereka terdiri dari beragam latar belakang. Kalau kamu bisa perbanyak teman dari masing-masing jurusan yang berbeda dan berada pada provinsi yang berbeda. Suatu saat entah kalian butuh atau dibutuhkan mereka dan rezeki tidak akan kemana-mana. Memiliki banyak teman juga merupakan rezeki. Jangan lupa keluarga juga merupakan jejaring anda. Jadi, tetap jaga komunikasi dengan mereka.

5. Entrepreneurship
Cobalah memulai usaha atau bisnis kecil-kecil sebagai lahan belajar kalian atau nantinya bakal menjadi pundi-pundi penghasilan besar. Ubahlah bahwa menjadi sarjana tidak mesti harus kerja di perusahaan atau melulu menjadi PNS seperti orang lain idamkan. Semua hal tersebut baik dan akan lebih baik lagi bila kamu bisa menciptakan pekerjaan bagi orang lain. Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan teman-temanmu dengan berinventasi kecil-kecilan pada sebuah usaha yang teman kamu miliki atau orang lain miliki. Merintis usaha memang tidak mudah namun nikmatilah prosesnya. Siapa yang tahu  kamu juga bisa seperti Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) dalam perjuangannya merintis Susi Air.

6. Membaca
Seberapa banyak buku yang telah kamu baca hingga hari ini. Pertanyaan selanjutnya, seberapa berkualitas buku yang anda baca?, Output dari membaca adalah kemampuan untuk menulis. Informasi yang kita dapatkan melalui membaca akan memperkaya tulisan kita. Dengan menulis, kita mampu menghasilkan karya seperti dengan  buku, blog atau website yang bahkan bisa mendulang dollar, mengirim artikel di media cetak atau setidaknya kamu tidak sulit menghadapi skripsimu nantinya dengan terbiasa membaca banyak referensi atau kamu juga bisa ikut lomba karya ilmiah yang dilaksanakan oleh kampusmu. Bahkan kamu berpeluang menyusul prestasi Pramoedya Ananta Toer.


Ditulis di Makassar
Tgl 24 Juli 2019


You Might Also Like

6 comments:

  1. Bagus banget kakak isi dan tulisannya! Poin-poinnya ngenak semua!! Ditunggu tulisan selanjutnya :)

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih deq:). Semoga bermanfaat. Bila ada masukan atau kritikan, dengan senang hati sila mengirim email.

      Delete
  3. Tulisan yang baik om baso,
    bagus juga infografisnya..

    ReplyDelete
  4. Entah sengaja atau salah tulis..( di tulis di Makassar 24 Juli 2019)
    Ini baru tahun 2018, benarkah kakak pernah di hidup di masa depan.😁?😄.

    ReplyDelete