Mengenal Lebih Dekat Kapal Riset Baruna Jaya IV

04:41 Baso Hamdani 0 Comments


Sebuah kehormatan karena bisa terhubung langsung dengan Bapak Dr. M. Ilyas, ST, M.Sc, Kepala Balai Teknologi Survey Kelautan. Berkat undangan beliau, saya bersama satu teman bisa hadir dalam Openship Kapal Baruna Jaya IV di Pelindo IV Makassar pada hari Sabtu Tgl 23 September 2016. 
Model Kapal Riset Baruna Jaya IV yang bersandar di Pelindo IV Makassar (barunajaya.bppt.go.id, 2016)
Nampak kapal ini ramai oleh kunjungan pemuda-pemudi Makassar termasuk siswa SMA dan mahasiswa berjas merah. Mereka begitu antusias melihat setiap sudut Kapal Baruna Jaya IV yang lebarnya 12.10 meter. Crew kapal juga menjelaskan kepada generasi muda ini mengenai seluk beluk kapal dibawah koordinasi Balai Teknologi Survey Kelautan yang memiliki empat unit kapal. 

Kapal Baruna IV khusus melakukan tugas pengambilan data Oseanografi, EBA dan Perikanan. Kapal yang memiliki GRT 1219 ton ini baru saja bersandar setelah penjelajahannya di Selat Makassar selama 17 hari melakukan riset Stock Assesment. Perjalanan selanjutnya akan dilakukan di perairan Laut Arafuru dan kembali ke Jakarta selama 33 hari. Project ini dilakukan atas kerjasama Balai Teknologi Survey Kelautan, Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pak Hendar, deck crew kapal menjelaskan seputar Kapal Baruna Jaya IV kepada penulis (Photo by Izzah)
Mengawali keingintahuan kami dengan kapal berteknologi ini, kami diperkenalkan dengan Pak Hendar beserta dua temannya yang menjelaskan bagian mesin, penelitian, dan akustik. Kapal ini dilengkapi oleh sistem navigasi radar ARPA X Band Foruno, Fish Finder, dan Riverse Osmosis. Di ruang tengah Forcastle Deck terdapat Scientific Centralizing Room, Chemical Room dan Senior Scientist. Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan adalah Sweep Area. Setelah ikan yang tertangkap total sekitar 400 kg yang diambil sampelnya menggunakan Trawl maka diteruskan untuk diteliti dalam ruangan Scientific Centralizing Room. Beragam sampel ikan saat itu seperti pelagis tuna dan demersal ikan sebelah serta beberapa jenis ikan lainnya. Beberapa data diambil dengan metode otolith (penentuan umur ikan menggunakan tulang otolith), pengukuran ikan, gen, dan sebagainya. Di lantai dua, terdapat ruang akustik. Disini kami dijelaskan mengenai cara kerja akustik yang dimiliki Kapal Baruna Jaya IV menggunakan software Simrad ER60 dan MaxSea. Akustik kapal ini sendiri memiliki frekuensi 38 Hertz dengan jangkauan 3000 meter. Saat pengambilan data maka Crew Akustik harus berbagi waktu untuk terus standby selama 24 jam. Pengambilan data dilakukan saat kapal bergerak kapal dengan kecepatan 5 - 6 knot. Meskipun kami dijelaskan cara kerjanya namun data yang diambil tidak begitu bagus karena posisi kapal yang diam di pelabuhan. Hanya ada informasi kedalaman saat kapal bersandar yaitu 9.72 meter (ini bisa menjadi data primer untuk kedalaman pelabuhan makassar) beserta ukuran ikan yang sedikit sekitar 6 cm. Menurut keterangan petugas, bahwa saat ini tengah memasuki musim timur sehingga jumlah ikan melimpah di Selat Makassar bagian utara.
Geladak kapal yang tergolong luas menjadi wahana untuk melakukan aktivitas pengambilan sampel penelitian (Photo by Izzah)
Dari penjelajahan ini diharapkan Indonesia memiliki data mengenai Stock Assestment yang akurat untuk mengetahui daya optimum potensi perikanan laut di perairan nusantara dari tahun sebelumnya dengan stok ikan (MSY) yaitu 9,931 juta ikan yang diperkirakan lebih besar dari sebelumnya. Setelah hal tersebut dipenuhi maka langkah selanjutnya adalah pemanfaatan laut dan penentuan kebijakan laut dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan bukti ilmiah yang telah direkam oleh Kapal Baruna Jaya. Kebijakan ini bisa terkait dengan pelarangan penangkapan ikan yang berlebih (Overfishing) dan IUU (Illegal, Unregulated and Unreported) Fishing. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita harus bangga bahwa kita memiliki kapal riset sekelas Kapal Baruna Jaya.

#Untuk Indonesia yang Mandiri dan Berdaulat

You Might Also Like

0 comments: