Man Jadda Wajada

00:12 Baso Hamdani 0 Comments

Puncak Gunung Izhisuchi, Jepang. Masyarakat Jepang dikenal karena kegigihannya
basohamdani.com - Man Jadda Wajada |   
"Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan kesuksesan itu" itulah esensi dari man jadda wa jada (akbar zainuddin, 2013). Ini mengingatkan bahwa ketika kita bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin maka hal serupa pula yang kita dapatkan. Kalimat itu cukup populer bagi anak muda sekarang terutama kaum muda muslim betapa tidak kalimat ini berasal dari negeri timur tengah dan telah dipopulerkan dalam film layar lebar karya anak bangsa yaitu negeri 5 menara serta didramakan dalam sebuah pesantren.
       Saya (red: penulis) pun sangat teringat waktu cerita semasa SD, dari SD. Saya terbiasa duduk paling depan untuk mempertahankan predikat juara 3 besar di kelas. Hingga suatu saat teman saya datang meminta bantuan yang tidak biasa pada saya, dia meminta saya untuk membantu mengajarinya cara membaca. Orangnya pendiam sehingga saya sukar menebak dan mengetahui sikapnya yang misterius. Saya pun benar-benar berjanji akan duduk dibelakang membantunya membaca hingga benar-benar dia bisa membaca. Waktu terus berjalan dan proses belajar berlangsung, walau guru saya pun heran kenapa saya bertukaran tempat duduk dan memilih ke belakang. Saya pun berusaha kuat membantunya hingga menjelang kenaikan kelas enam dan alhamdulillah target itu benar tercapai. Saya sangat bersyukur bisa membantu orang lain dan sampai sekarang teman saya yang bernama Emil itu pun bila ketemu hingga sekarang selalu berterima kasih. 
      Hal serupa terjadi pada saya sendiri, saat itu saya masih mahasiswa baru ilmu kelautan. Saat itu saya benar-benar tidak tahu berenang sama sekali melebihi tinggi badanku. Walaupun sejak SMA saya sudah belajar namun tidak bisa-bisa. Saya pun bergabung keluarga senat mahasiswa kelautan, saya diospek walaupun hal ini menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan mahasiswa namun dengan keikhlasan mengajar kakak senior saya. Saya kemudian diajari renang hingga menyelam. Yang paling teringat adalah ketika saya ditantang berenang melewati zona nyaman saya. Saya pun berpikir saya bisa mati bila melewati kedalaman itu, dan ternyata saya bisa melewatinya. Terima kasih untuk keluarga senat mahasiswa kelautan Universitas Hasanuddin dimana saya menimbah ilmu, dan sebagai keluarga pertamaku di kampus merah serta terkhusus untuk saudara Auliansyah atau anca yang sempat menantangku melewati zona hitam pembelajaran renang hingga akhirnya saya bisa menjadi penyelam dan sekarang sudah bisa membantu penelitian orang lain serta mengajari orang lain.

Photo
Place: Summit of Izhitsuchi Mountain
Photographer: Baso Hamdani

You Might Also Like

0 comments: